Sabtu, 15 Mei 2010

everybody loves chocolate !!!

SIAPA SEHHH..YANG GAK DOYAN COKLAT??? 
Dari mulai anak kecil sampe manula....doyan semua sama coklat. Termasuk gw...! Cinta bangeddddd bangeddd bangeddd (lebay) sama coklat! mau yang murahan keq...yang mahalan keq...pasti gw babat sampe jilatan terahir (rada jorok emank :P).

Iseng-iseng aja sih...kepengen tau sejarah coklat. Kebetulan ada "om gugel" yang setia menjawab kegelisahan hati ini..halah! Ahirnya gw dapet berbagai fakta tentang coklat.......



SEJARAHNYA......

Cokelat dihasilkan dari kakao yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM.


 Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat.

Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara. Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Biji kokoa sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).


MANFAATNYA....
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebasdalam tubuh. 
Membuat rileks, makan coklat bisa membuat tubuh serta pikiran menjadi  lebih rileks dan tenang. Efek tenang ini ditimbulkan dari theobromine yangterdapat dalam coklat. Sebab, bahan aktif ini punya efek menstimulasi sel saraf, sehingga menimbulkan rasa rileks. Selain itu, danya theobromine di dalam tubuh juga akan merangsang produksi senyawa kimia yang lain yaitu serotin. Serotin ini yang kemudian membuat mood atau perasaan menjadi lebih baik. Sehingga, melakukan kegiatan apa pun terasa lebih bersemangat.
Tingkatkan gairah, perasaan bersemangat yang muncul setelah makan coklat itulah yang terkadang membuat penganan berasa manis pahit ini di anggap sebagai makanan peningkat gairah  bercinta atau  afodisiak. Padahal, ketika seseorang merasa bergairah stelah makan coklat, itu sebenarnya lebih karena ia merasa  tenang dan nyaman. Makanya aktivitas seksual pun dapat dilakukan dengan perasaan senang.
Sehatkan pembuluh darah, bahan aktif lain yang juga terdapat dalam coklat adalah polyphenol. Bahan ini ber khasiat sebagai antioksidan yangmampu melindungi pembuluh darah dari efek radikal bebas yang bisa mengakibatkan terjadinya arteroskleriosis atau penyumbatan pembuluh darah.  Demikian  hasil salah satu penelitian yang dilakukan di Amerika.


TRUZ....BENER GAK BISA BIKIN GEMUK????!!!
Sebenernya...Menurut ahli nutrisi, coklat tidak perlu dihindari karena tidak menyebabkan  gemuk apalagi kegemukan. Sebab pada dasarnya  coklat hanya mengandung lemak nabati yang tidak menyebabkan kegemukan karena lemak ini tidak berpotensi menjadi timbunan lemak di dalam tubuh.
Karena lemak nabati di dalam coklat  yang disebut coccoa butter , di dalam tubuh dicerna  lebih lambat dan diserap lebih sedikit oleh tubuh. Sehingga, selain tidak menyebabkan gemuk juga tidak menimbulkan masalah kolesterol dalam darah.
Tapi....kebanyakan coklat yang dijual, kandungan lemak  alaminya sudah diganti  dengan lemak hewani. Selain itu, untuk meningkatkan cita rasa, coklat-coklat itu diberi  bahan tambahan, seperti susu, kacang-kacangan, minyak palem, gula dan sebagainya.
Bahan-bahan tambahan itulah yang membuat coklt bisa menyumbang sejumlah kalori bila dikonsumsi.  Hal itu juga yang memunculkan dugaan bahwa makan coklat bisa menggemukan. Terlebih, ada anggapan makan coklat bisa bikin ketagihan.
Namun sebesar apapun kalori yang  yang di dapat dari coklat, sebenarnya tidak menyumbangkan peran yang cukup  berarti terhadap masalah kegemukan. Sebab, konsumsi coklat dalam sehari  tidak sebesar  konsumsi kalori dari sumber karbohidrat lain, seperti nasi. Sehingga, kegemukan itu sendiri sebenarnya lebih karena gaya hidup dan pola makan sehari-hari. Bukan karena kesukaan terhadap coklat.
Karena itu, jika kebetulan seseorang yang mengalami kegemukan itu adalah seorang penggemar coklat, bisa dipastikan  penyebab kegemukannya bukan karena coklat yang sering dikonsumsinya. Melainkan, lebih karena pola makan yang dijalaninya selama ini.




Jadi......intinya coklat itu gak bakalan bikin gw kapok makan...hihihi...!!!
Hiduppp coklatttters.....^_^.....
 


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat , http://pusatmedis.com/coklat-tidak-bikin-gemuk_232.htm




0 komentar: